Alex Noerdin: Narkoba Sudah Menjadi Bahaya Nomor 1 di Indonesia

By Admin

nusakini.com--Di tengah jadwalnya yang padat, Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyempatkan diri menghadiri penyuluhan narkoba bersama dr. Siti Aisah Dahlan, ketua Asosiasi Rehabilitasi Sosial Narkoba Indonesia di Griya Agung Rabu (14/3). Kegiatan diselenggarakan oleh Tim Penggerak PKK Sumsel.  

Dalam kesempatan tersebut Alex mewanti-wanti agar para pegawainya dan seluruh masyarakat Sumsel mengawasi keluarga dengan benar. " Saya bertahan di sini karena ini sangat penting. Ibu Siti Aisah Dahlan datang ke sini bukan tidak ada kerjaan, banyak kerjaan beliau. Pemaparannya begitu faktual kita jadi tambah pengetahuan tentang bahaya. Kita bisa mengerti dengan cepat," ujarnya. 

Lebih jauh Alex mengatakan, ancaman narkoba sudah menjadi bahaya nomor 1 di Indonesia dan dunia. Jika hal ini tidak di tidak diperangi bersama Sumsel tidak akan bisa mendapatkan warisan generasi muda yang sehat.  

Terutama PNS Alex mewarning tak akan segan segera memberhentikannya jika kedapatan memakai narkoba. Tak terkecuali bagi kepala daerah daerah yang ikut bermain dengan barang haram tersebut. " Bila perlu berhentikan dua kali, kalau dia ada jabatan cabut jabatannya," tegas Pelopor Sekolah Gratis itu.

Masih kata Alex Noerdin, pata pemakai narkoba itu menurutnya memang banyak diakibatkan kesalahan dalam pergaulan serta tidak adanya kenyamanan di rumah. Kalau sudah begitu orang tua merupakan pihak yang paling bertanggungjawab. "Kalau anak rusak seperti itu, siapa yang salah. Ya kita sebagai orang tua. Itu artinya kita tidak sanggup mendidik," jelasnya. 

Sementara itu Ketua TP PKK Sumsel, Eliza Alex melalui Wakil Ketua 2 TP PKK Sumsel Ekowati Retno Ningsih menjelaskan kegiatan penyuluhan narkoba bertujuan agar peserta mengetahui dan memahami bahaya penggunaan narkoba. Sehingga setelah mengetahui dan memahami bahaya dari penggunaan narkoba, Tim penggerak PKK mengharapkan para peserta bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat.  

Di tempat yang sama, Ketua Asosiasi Rehabilitasi Sosial Narkoba Indonesia Siti Aisah Dahlan menjelaskan saa ini sudah masuk 800 jenis narkoba. Adapun ciri-ciri orang yang pertama kali menggunakan narkoba yaitu pusing, mual dan muntah. Selain narkoba saat ini ada juga free sex, AIDS, bully, judi dan tawuran yang jadi ancaman serius. 

Untuk memberikan paparan yang jelas dan singkat dan mudah dimengerti, Siti Aisah punya metode sendiri. Dia membawa 4 orang mantan pecandu untuk praktek langsung tentang ciri-ciri serta efek apa saja yang bisa didapat jika seseorang kecanduan narkoba. 

Empat orang mantan pecandu ini masing-masing pernah menjadi pengguna Heroin, ekstasi, ganja dan sabu-sabu. Aksi mereka yang pernah mengalami kecanduan tak urung membuat peserta penyuluhan khusyuk mengikuti acara. Apalagi saat masing-masing peserta memperagakan bagaimana menderitanya ketika pengguna sedang sakau alias putus memakai narkoba. 

Siti Aisah juga menjelaskan dalam menggunakan narkoba, media yang digunakan berbeda satu sama lainnya. Untuk itu pata orang tuapun harus tahu apa saja alat yang digunakan. Sehingga jika ada yang memakai narkoba di lingkungan keluarga cepat terdeteksi. 

"Ibu bapak jangan sampai tidak tahu. Makin cepat diketahui akan semakin cepat disembuhkan dan dibawa ke panti rehabilitasi," jelasnya. 

Selain alat-alat untuk memakai narkoba, para aorang tua juga diminta mulai memperhatikan kebiasaan keluarga mereka terutama anak-anak. "Orang tua harus jeli, ciri-ciri pemakai narkoba itu banyak misalnya mudah marah-marah, terlalu percaya diri, berhasrat untuk berkelahi.  

Sedangkan gejala putus zat bisa dicirikan dengan sesak nafas, tidur, gelisah, capek, kesal dan haus. Kalau orang tua melihat gejala ini pada anak harus cepat diwaspadai. Secepatnya dicari tahu biar bisa dicarikan solusi," tutupnya.(p/ab)